Angklung Mendunia Pecahkan Rekor MURI -->

Iklan Semua Halaman

Angklung Mendunia Pecahkan Rekor MURI

Redaksi
Selasa, 09 November 2021

Jakarta -  "Kita harus bangga pada kekayaan budaya yang kita miliki, salah satu angklung alat musik sederhana berbahan bambu yang mampu menghasilkan suara indah yang disukai masyarakat Indonesia dan telah memikat hati warga dunia".

Hal tersebut disampaikan Ibu Negara Republik Indonesia Hj. Iriana Joko Widodo secara virtual pada acara Angklung Mendunia tahun 2021 yang dipusatkan di Museum Satria Mandala, Pusjarah TNI, Jakarta Selatan, Senin (8/11/2021).

Peringatan hari angklung sedunia setiap tanggal 16 November harus dijadikan momentum untuk membangkitkan kecintaan dan kepedulian kepada angklung. "Memainkan kembali angklung di berbagai acara di Indonesia juga di berbagai belahan dunia dan melestarikan dengan membuatnya semakin mendunia," katanya. 

Ibu Iriana Joko Widodo berharap keindahan alunan suara angklung membuat Indonesia semakin dikenal di seluruh dunia. "Semoga kebudayaan Indonesia semakin lestari, berkembang dan semakin maju," ungkapnya. 

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa Angklung merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia yang telah diakui oleh organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai karya agung warisan budaya lisan dan nonbendawi manusia. 

Ketum Dharma Pertiwi menjelaskan bahwa budaya Indonesia memang tidak ada habisnya, negara Indonesia memiliki banyak budaya termasuk alat musik daerah. Salah satunya yaitu alat musik tradisional angklung yang merupakan alat musik daerah yang populer sejak dahulu. 

"Kita semua merasa bangga ketika sepuluh tahun yang lalu  tepatnya tanggal 16 November 2010 UNESCO mengakui angklung sebagai warisan budaya dunia tak benda dari indonesia," ungkapnya.

Diakuinya Angklung sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO menjadi sebuah catatan sejarah karena dengan adanya pengakuan internasional tersebut, semua merasa bangga dan tidak merasa kehilangan sebuah karya warisan seni bangsa Indonesia.

"Belum banyak yang menyadari kalau setiap tanggal 16 November selalu diperingati sebagai hari angklung sedunia, angklung menjadi sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena menjadi salah satu identitas karya dan budaya bangsa di mata dunia," katanya.

Menurut Ketum Dharma Pertiwi, dibalik kebanggaan Angklung sebagai warisan kebudayaan dunia tak benda, saat ini kemajuan dan perkembangan angklung tidak diimbangi oleh kaum muda itu sendiri. "Minimnya regenerasi para seniman angklung menjadikan jumlah mereka makin lama makin sedikit dan didominasi oleh  kaum tua," ujarnya.

Ny. Nanny Hadi Tjahjanto mengajak kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa terus berkarya dan menjaga pelestarian karya bangsa Indonesia karena budaya merupakan sebuah citra dan identitas sebuah bangsa. "Banggalah memiliki sebuah seni dan budaya yang beraneka ragam dan  telah mendunia seperti Angklung," tuturnya.

Acara Angklung Mendunia tahun 2021 dibuka secara langsung oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo secara virtual dan diikuti oleh 10.000 peserta dari seluruh Indonesia  dan 50 negara di lima benua. Angklung Mendunia tahun 2021 yang dilaksanakan secara online dan off-line juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena telah memecahkan Rekor sebagai Pagelaran Angklung secara Hybrid Dengan Peserta Terbanyak Dari Manca Negara. 

Penyerahan Rekor Muri diberikan secara langsung oleh Awan Rahargo mewakili Jaya Suprana kepada Ketum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto didampingi Ketum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Hetty Andhika Perkasa, Ketum Jalasenastri Ny. Vero Yudho Margono dan Ketum PIA Ardhya Garini Ny. Inong Fadjar Prasetyo

Dalam acara Angklung mendunia juga dilaksanakan dialog interaktif yang menghadirkan beberapa tokoh seperti Prof. Ismunandar (Ambasador/wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO) dan Taufik Udjo (Saung Angklung Udjo). Selain itu Pagelaran Angklung Mendunia juga mendapat apresiasi dari Nadiem Makarim (Mendikbud Ristek), Johnny G Plate (Menkominfo) dan Retno Lestari Priansari Marsudi (Menlu).(Red)