Komentar
Surabaya - Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksda TNI Tunggul Suropati, S.E.,M.Tr (Han) menghadiri Acara Silaturahmi Presiden RI Ir. Joko Widodo dengan keluarga besar prajurit KRI Nanggala-402 yang dilaksanakan di Hanggar 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/4).
Dalam acara silaturahmi tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Sekertaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kepala Staf Presiden Heru Budi Hartono, dan Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono.
Kedatangan Presiden Jokowi di lokasi acara disambut Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto, S.I.P., Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo , Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Menteri Sosial Ibu Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa, dan pejabat terkait lainnya.
Sebelum kedatangan Presiden, keluarga dari prajurit KRI Nanggala-402 mendapatkan siraman rohani dari Ustadz Riza Muhammad yang dalam tausiahnya memberikan motivasi dan nasihat agar bersabar menghadapi musibah.
"Para syuhada yang gugur dalam tugas apalagi karena tenggelam mereka mendapatkan surga dan mereka tidak pernah mati melainkan hidup di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala," terang Ustadz Riza
Sementara itu Presiden Jokowi dalam sambutannya kepada keluarga prajurit KRI Nanggala-402 yang tenggelam saat melaksanakan latihan penembakan di perairan utara Laut Bali mengungkapkan duka mendalam atas gugurnya para patriot ABK KRI Nanggala dan mendoakan, semoga diampuni, diterima segala amalnya dan ditempatkan di surga-Nya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga memberikan perhatian khusus melalui para menterinya untuk memperhatikan kelangsungan masa depan istri dan anak-anak prajurit KRI Nanggala-402.
Perhatian tersebut antara lain dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan akan menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak hingga jenjang S1, dan dilanjutkan pemberian bantuan kepada keluarga ABK KRI Nanggala dari Kemensos berbentuk tabungan, dan Kementerian PUPR berupa bantuan perumahan.(AD)