Aceh Utara – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar temu ramah bersama insan pers untuk membahas langkah-langkah penanganan banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa pekan terakhir. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Op Room Kantor Bupati Aceh Utara, Rabu (24/12/2025).
Pertemuan yang berlangsung selama beberapa jam itu dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, S.E., M.M., yang akrab disapa Ayahwa, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.
Dalam kesempatan tersebut, Ayahwa menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus melakukan percepatan penanganan bencana banjir, mulai dari tahap tanggap darurat, pendataan kerusakan, hingga penyiapan program pemulihan bagi masyarakat terdampak. Ia menegaskan, koordinasi lintas instansi terus diperkuat agar penyaluran bantuan dan penanganan di lapangan berjalan efektif dan lancar.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, memastikan seluruh proses penanganan bencana berjalan maksimal,” ujar Ayahwa.
Ia juga menekankan pentingnya peran media massa, baik cetak, elektronik, maupun daring, dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Menurutnya, insan pers merupakan mitra strategis pemerintah dalam memberikan edukasi kebencanaan, menyampaikan perkembangan situasi terkini, serta menyalurkan aspirasi dan kebutuhan warga terdampak.
Selain membahas langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan pemerintah, pertemuan tersebut juga menjadi ruang diskusi terbuka. Sejumlah perwakilan media menyampaikan masukan serta gambaran kondisi lapangan di wilayah terdampak banjir.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menegaskan komitmennya untuk tetap siaga menghadapi potensi bencana susulan. Penanganan jangka pendek hingga jangka panjang akan menjadi prioritas utama agar dampak banjir dapat diminimalisir dan kehidupan masyarakat segera pulih seperti sediakala.
Berdasarkan data sementara pemerintah daerah, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir tercatat sebanyak 203 orang, sementara enam orang masih dinyatakan hilang. Korban luka-luka mencapai 2.127 orang, dengan kelompok rentan terdiri dari 1.433 ibu hamil, 9.525 balita, 6.895 lansia, serta 513 penyandang disabilitas di seluruh wilayah Aceh Utara.
Adapun jumlah warga terdampak banjir mencapai 124.536 kepala keluarga (KK) atau 433.087 jiwa. Sementara itu, jumlah pengungsi tercatat sebanyak 19.046 KK atau 67.872 jiwa.
Dari sisi kerusakan, banjir merendam 72.331 unit rumah. Selain itu, sebanyak 3.474 rumah dilaporkan hilang, 6.234 rumah rusak berat, 7.972 rumah rusak sedang, dan 20.886 rumah mengalami rusak ringan. Banjir juga berdampak pada sektor pertanian dan perikanan, dengan 14.509 hektare sawah serta 10.674 hektare tambak terendam air.[Pawang]

Komentar