Aceh Utara — Wakil Ketua DPRK Aceh Utara, H. Jirwani SE, atau yang akrab disapa Nekjir, melayangkan permintaan tegas kepada Baitul Mal Aceh Utara. Ia meminta lembaga amil zakat itu untuk tidak lagi mempublikasikan informasi mengenai bantuan-bantuan baru sebelum tuntas menyelesaikan proposal permohonan yang sudah telanjur masuk dari masyarakat.
Menurut Nekjir, publikasi bantuan yang terus-menerus justru menciptakan harapan palsu dan beban baru bagi masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu dan sangat bergantung pada bantuan tersebut.
"Beberapa bulan lalu, masyarakat berbondong-bondong mengajukan permohonan bantuan zakat fakir miskin dan santri. Tapi, ada syarat yang memberatkan: harus punya buku tabungan bank," terang Nekjir, Kamis (29/5/2025).
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan buku tabungan itu, banyak warga harus rela mengantre sejak pagi hingga sore. Belum lagi kewajiban menyetor saldo awal sebesar Rp100 ribu, yang bagi sebagian masyarakat miskin, angka itu bukan jumlah yang kecil.
"Uang seratus ribu itu tidak mudah dicari. Banyak honorer di Aceh Utara gajinya hanya Rp300 ribu per bulan. Perjuangan mereka untuk memenuhi persyaratan itu seolah tidak ada harganya di mata Baitul Mal," tegasnya dengan nada prihatin.
Nekjir menilai, Baitul Mal seharusnya lebih fokus menuntaskan proposal-proposal bantuan yang sudah menumpuk, alih-alih membuka pendaftaran baru dan mempublikasikannya.
"Saya mohon, cukup. Jangan dipublikasikan dulu bantuan-bantuan baru. Selesaikan dulu apa yang sudah masuk. Jangan membuat masyarakat berharap terus-menerus tanpa ada kepastian," pungkasnya, mengakhiri pesannya dengan desakan yang jelas.[*]