Petani, Apa Kabar Mu Hari Ini -->

Iklan Semua Halaman

Petani, Apa Kabar Mu Hari Ini

Redaksi
Minggu, 24 September 2023


ACEH, Aceh Kontras| Hari ini 24 September tepat di mana hari tani nasional di peringati, bagaimanakah keadaanmu wahai petani kebanggaanku…? Seperti kita ketahui bersama penetapan tanggal 24 September sebagai Hari Tani Nasional diteken Presiden Soekarno dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 169 Tahun 1963. Tanggal ini bertepatan dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960). 


Melihat kembali sejarah singkat hari tani nasional yang menjadi catatan bersama adalah Hari Tani Nasional merupakan sejarah perjuangan golongan petani hingga pembebasan mereka dari kesengsaraan. Berdasarkan sejarah tersebut, ditetapkanlah Hari Tani pada tanggal 24 September dalam UU Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960. Hal ini pula menjadikan Indonesia sebagai negara agraris di mana sebagian besar penduduk nya bekerja sebagai petani. 


Kehadiran petani menjadi suatu hal yang sangat penting bagi negara agraris hal ini di karenakan petani  memiliki kontribusi dalam meningkatkan kesejahtraan Indonesia. Indonesia juga di kenal dengan negara maritim namun Indonesia juga di kenal dengan negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia bekerja atau bermata pencaharian sabagai petani dengan melakukan cocok tanam.


Namun dari hal di atas terbisik pertanyaan bagaimanakah nasip petani Indonesia saat ini di hari kebahagian  bagi para petani Indonesia. Petani, “Penyangga Tatanan Negara Indonesia” akronim yang melekat dan selalu dipandang spesial sebagai penjaga ketahanan pangan negeri. Apalagi di masa saat ini, petani masih terus berjerih payah demi membawa padi untuk ibu pertiwi. Tetapi apakah petani sudah sejahtera dan dihargai? Melihat kondisi saat ini banyak dari petani kita mendapatkan berbagai kendala dalam melakukan budidaya tanaman kendala kendala tersebut antara lan meliputi kelangkaan pupuk, banyak nya kerusakan irigasi, musim kemarau yang berkepanjangan, susah nya petani mendapatkan benih atau bibit yang unggul. Tingginya ledakan hama dan penyakit sampai pada tingginya biaya yang di keluarkan dalam pengendalian hama dan penyakit. Kondisi ini menjadikan petani semakin terpuruk dalam melakukan kegiatan pertanian. 


Selain masalah di atas ada lagi  permasalahan yang kini dihadapi para petani tak kunjung berhenti. Mulai dari persoalan mengenai harga gabah yang tak berpihak kepada petani, hingga stigma negatif petani yang dianggap tak menjamin sukses di masa nanti. Padahal kini yang menjadi petani sudah tidak muda lagi, jumlahnya pun sedikit sekali. Sangat mengetuk hati kita, seharusnya petani merasakan kemakmuran, kebahagiaan, dan keadilan. Petani adalah profesi yang mulia, kita harus menghormatinya, karena berkat merekalah kita bisa makan. 


Saat ini, masalah pertanian bukan hanya  semata tanggung jawab pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Namun butuh kolaborasi seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi dalam upaya memajukan sektor pertanian, serta mengatasi semua persoalan. Khusus nya dalam melakukan regenerasi para petani yang berbasis pada kemajuan dan kemakmuran. Hal ini perlu dilakukan karena saat ini banyak yang merasa malu menjadi petani maka regenari yang berkelanjutan sangat perlu di lakukan.  Maka dari itu, kita harus sadar bahwa sektor  pertanian merupakan  pondasi utama dalam mendorong pembangunan Indonesia. Melihat pentingnya perjuangan seorang petani dalam memajukan negara ini, maka merekalah pahlawan bagi negeri ini. Profesi petani patut kita hormati dan hargai, dengan rasa yang menjunjung tinggi sebagai bentuk pengabdian diri. 


Di momentum hari tani nasional ini saya teringat satu selogan bung karno “ hidup mati nya sebuah negara ada di tangan sektor pertanian negeri tersebut” terimakasih petani nageriku Selamat Hari Tani Nasional . Di kesemptan inilah saya mengaak semuanya untuk merefleksi diri sembari bersama-sama mengucapkan terimakasih kepada petani. Tidak adanya kehadiran petani, tentu nya kita pun tak akan bisa makan nasi. Semoga pemerintah dapat membuka mata dan membuka hati, untuk bisa melihat nasib mereka saat ini, agar petani dapat lebih dimengerti. Petani adalah pahlawan bagi kami. Makmurkanlah, sejahtralah petaniku dan hadirlah di setiap waktu untuk bangsa dan negara ini.  


Penulis Ajmir Akmal SP.,M.Si                      Dosen Teknologi Industri Pertanian Universitas Almuslim                              

Alumni Pascasarja Agronomi dan Hortikultura IPB                                   

Alumni Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unimal

Email : ajimir.akmal@gmail.com