Balai Pelestari Kebudayaan Wil. I, Temui LSM CISAH Guna Menjaring Masukan Terkait Berbagai Permasalahan Kebudayan di Aceh -->

Iklan Semua Halaman

Balai Pelestari Kebudayaan Wil. I, Temui LSM CISAH Guna Menjaring Masukan Terkait Berbagai Permasalahan Kebudayan di Aceh

Redaksi
Kamis, 21 September 2023


LHOKSUKON, Aceh Kontras | Kepala Balai Kebudayaan Wil. I. Piet Rusdi, S.Sos Berinisiatif diskusi dengan berbagai LSM dan komunitas yang selama ini konsen dalam kebudayaan dan kesejarahan, satu diantaranya LSM CISAH yang berkonsentrasi terhadap tinggalan sejarah Samudra Pasai, Cisah sendiri telah berdiri sejak April 2010 silam, dan telah banyak melakukan kajian, pelestarian dan berkontribusi dalam menyumbang ilmu pengetahuan kesejarahan Islam Samudra Pasai pada masyarakat luas, Rabu (20/09/2023), Bertempat di sebuah kafe dikawasan Syamtalira Aron.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, Piet Rusdi, mengatakan bahwa pihaknya berinisiatif melakukan diskusi dengan berbagai LSM dan komunitas yang selama ini memberi perhatian terhadap kebudayaan dan kesejarahan, satu diantaranya LSM Cisah.


Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), kata dia, merupakan unit pelaksana teknis (UPT) dari Kemendikbudristek yang berada di daerah dengan tugas melaksanakan pelestarian cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan. Sebelumnya, balai ini dinamakan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB).


“Ini pertemuan kali pertama dengan Cisah sejak terbentuknya BPK Wil.I,” ujar Piet.


“Kami ingin merangkum seluruh masukan yang disampaikan oleh pengurus Cisah, dan kami berterima kasih atas kesempatan diskusi ini. Kita berharap semoga permasalahan kebudayaan bisa kita cari solusi bersama dan membangun bersama,” sambungnya.


Dalam kesempatan itu, Ketua LSM Cisah Abd Hamid, menyambut baik kunjungan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh. Menurut dia, ini sebuah langkah baik dalam membangun kerangka pembangunan kebudayaan di Aceh.

Ini pertemuan kali pertama sejak terbentuknya BPK, Abd. Hamid Ketua LSM Cisah menyambut baik inisiatif kepala BPK Aceh ini, menurutnya ini sebuah langkah baik dalam membangun kerangka pembangunan kebudayaan di Aceh, karena menurut Abel Pasai sapaan akrab ketua Cisah ini, selama ini permasalah kesejarahan dan kebudayaan di Aceh terjadi dikarenakan tidak adanya koordinasi baik sesama pelaku kebudayaan, hingga berdampak pada lahirnya berbagai regulasi yang saling tumpang tindih, maka dari itu penyamaan konsep semestinya terlebih dahulu dilakukan demi tercapainya tujuan pembangunan kebudayaan.


Diskusi ini dihadiri oleh pengurus LSM Cisah, yang merupakan pegiat bidang sejarah, diantaranya Sukarna Putra, Razali, Khairul Syuhada, dan Rudi.[sam]