Korban Pupuk NPK Lang Mas Melapor Ke Polres Labuhanbatu -->

Iklan Semua Halaman

Korban Pupuk NPK Lang Mas Melapor Ke Polres Labuhanbatu

Redaksi
Sabtu, 18 Juni 2022

Labuhanbatu - Korban pupuk diduga palsu merasa  tertipu dan  melapor ke Polres Labuhanbatu dengan nomor laporan polisi LP/B/1268/VI/2022/SPKT/Polres Labuhanbatu /Poldasu pada Jumat (17/6/2022).

Korban inisial AT (43) warga Desa Sidorukun Kecamatan Pangkatan ini  membuat laporan Polisi dan melaporkan inisial IC (33) warga  Janji Lobi Desa Lingga Tiga Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu   karena menggunakan pupuk NPK Lang Mas yang diproduksi oleh CV.Anugrah Tani Makmur Gresik - Jatim  yang tertulis pada goni kemasan Nitrogen +/- 16 %, Phospate +/- 16%, Kalium +/- 16% plus Mikro padahal ketika pupuk NPK Lang Mas tersebut di uji di  Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan tidak sesuai kadarnya yakni Nitrogen 0,25 %, P2O5  = 0,55 % K2O 0,34 % dan Kadar Air 8,50 %.

Menurut AT bahwa dirinya membeli pupuk pada IC karena IC menyampaikan bahwa pupuk NPK Lang Mas 16-16-16 legal dan unsur harganya sama dengan yang tertulis di goni kemasan dan penjual pupuk NPK Lang Mas ini sempat menunjukan ke saya photo copy legalitas CV.Anugrah Tani Makmur.

Menurut AT bahwa dirinya membeli pupuk NPK Lang Mas seharga Rp.250.000 per Zak, dan saya membeli dari IC sebanyak 20 Zak.

Akibat dari penggunaan Pupuk NPK Lang Mas ini saya sangat dirugikan karena sawit seluas 2 hektare yang saya pupukkan bukan semakin baik tetapi seperti layu dan menguning sehingga saya harus merawat sawit ini kembali supaya dapat kembali hijau dan pulih kembali.

Untuk memulihkan pohon sawit ini saya harus membeli berbagai jenis pupuk untuk perbaikan padahal penjual atau distributor  pupuk NPK Lang Mas ini tidak mau bertanggungjawab untuk memperbaiki sawit saya yang rusak, sehingga saya membuat laporan penipuan ke Polres Labuhanbatu, jelas AT.

Sebagai korban saya sangat berharap kepada Kapolres Labuhanbatu, Kapolda Sumatera Utara supaya segera menindak pemain pupuk NPK Lang Mas  ini, kasihan para petani yang bekerja keras untuk meningkatkan produksi tanamannya dengan harapan dapat menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anaknya, harapnya.(julip Ependi)