KADIN Aceh Dukung Arah Baru PEMA: Fokus pada Bisnis Bernilai dan Berorientasi Ekspor -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

KADIN Aceh Dukung Arah Baru PEMA: Fokus pada Bisnis Bernilai dan Berorientasi Ekspor

Redaksi
Rabu, 09 Juli 2025

 


Banda Aceh - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh menyatakan dukungan penuh terhadap arahan Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, yang meminta PT Pembangunan Aceh (PEMA) untuk menjalankan usaha secara selektif, fokus pada sektor yang menguntungkan dan memiliki orientasi ekspor. Jangan masuk pada sektor bisnis yqng sudah establis dilakukan oleh pengusaha lokal dan UMKM. Kehadirqn PT PEMA diharapkan mampu bersaing dan berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan asing serta mampu mengendong pengusaha lokal dan UMKM.


Pernyataan ini disampaikan oleh H. Ramli, Wakil Ketua Umum Koordinator KADIN Aceh Bidang Ekonomi sebagai respons terhadap kondisi aktual BUMD plat merah milik Pemerintah Aceh tersebut, yang tengah menjadi sorotan publik terkait efektivitas dan arah pengelolaan usahanya.


“Kami memandang arahan Wali Nanggroe sebagai seruan yang sangat relevan dan perlu ditindaklanjuti secara sistematis. Jika PEMA adalah ujung tombak pengelolaan aset dan investasi Aceh, maka ia harus tajam dan terarah. Fokus usaha yang berorientasi ekspor, berbasis sumber daya lokal, serta dikelola secara profesional adalah kuncinya,” ujar perwakilan KADIN Aceh.


Sebelumnya, dalam artikel opini yang ramai diperbincangkan berjudul “Mau Dibawa ke Mana PT PEMA?”, publik mempertanyakan arah strategis PEMA, serta menyuarakan keprihatinan terhadap sejumlah proyek yang dinilai tidak produktif, seperti kerjasama operasional yang tidak menguntungkan dan proyek tangki penyimpanan yang belum optimal. Kritik juga diarahkan pada tata kelola perusahaan, efektivitas anak usaha, serta kontribusi PEMA terhadap penciptaan lapangan kerja.


Reformasi Tata Kelola dan Fokus Bisnis Produktif


Menanggapi situasi tersebut, KADIN Aceh menyatakan perlunya reformasi menyeluruh di tubuh PEMA, termasuk evaluasi sumber daya manusia, penyusunan rencana bisnis yang realistis, serta implementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten.


“KADIN siap hadir sebagai mitra strategis yang kritis dan konstruktif. Kami tidak sekadar mengomentari, tapi juga siap membangun sinergi yang kuat untuk menyaring peluang investasi, memperkuat industri lokal, dan mengawal agar setiap rupiah yang dikelola BUMD bermuara pada manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.


KADIN Aceh juga menyoroti pentingnya PEMA berani mengambil langkah korektif: menghentikan proyek-proyek tidak produktif, menyusun ulang porto-folio bisnis, dan fokus pada sektor potensial seperti perikanan, energi bersih, dan industri berbasis ekspor yang selama ini belum digarap secara optimal.


Dukung Eksekusi di Lapangan


Menanggapi potensi kawasan seperti KIA Ladong, KADIN mengingatkan pentingnya tidak hanya menyiapkan lahan, tetapi juga memastikan kesiapan infrastruktur, skema pembiayaan, dan kepastian hukum agar investor tidak ragu masuk.


“Arah sudah benar, sekarang tinggal bagaimana kita kawal implementasinya di lapangan. KADIN mendorong agar Pemerintah Aceh dan PT PEMA segera memperkuat kelembagaan, mempercepat skema pendanaan investasi, dan membangun sinergi dengan BUMD dan swasta nasional yang kredibel,” pungkasnya.KADIN Aceh menegaskan bahwa pihaknya terus membuka ruang kolaborasi dengan PEMA, baik dalam bentuk pemetaan peluang investasi, penguatan ekosistem industri, maupun pendampingan komunikasi strategis kepada calon mitra. Sebab investasi yang baik adalah investasi yang tumbuh bersama rakyat.[*]