Komentar
Surabaya - Setelah selesai melaksanakan embarkasi personel dan bantuan, KRI Ahmad Yani (AMY-351) dengan komandan KRI Letkol Laut (P) Nopriadi, M.Tr.Hanla, yang sedang melaksanakan Operasi Tameng Nusa-21 dibawah kendali Gugus Keamana Laut (Guskamla) Koarmada II berangkat menuju pulau Sawu/Sabu Raijua Propinsi NTT untuk mendukung penyaluran bantuan sosial kepada korban bencana alam. Senin (12/04).
Pada Kesempatan ini Danlantamal VII Kupang Laksamana Pertama TNI IG. Kompiang Aribawa, CHRMP., didampingi oleh Asops Guskamla Koarmada II yang onboard di KRI AMY-351 juga mengerahkan 6 personel Mako Lantamal VII Kupang dibantu oleh para Relawan bencana alam NTT yang jumlah 59 orang yang terdiri dari 10 personel Yon Marhanlan, 15 personel TNI AD, 11 personel dari PT. Bukit Asam, 5 personel dari Gereja GMIT, 2 Personel dari BNPB, 2 personel dari Bank BRI, 4 personel Menwa dan 4 orang Wartawan untuk membantu para korban bencana alam.
Disela kegiatan Komandan Lantamal VII/Kupang Laksma TNI I.G. Kompiang Aribawa mengatakan, " Saat ini KRI AMY-351 berangkat dari Kupang menuju Pulau Sawu/Sabu Raijua Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendukung penyaluran bantuan sosial kepada para korban bencana alam, " ungkapnya.
" KRI AMY-351 membawa bantuan kemanusiaan sebanyak 12 ton berupa obat-obatan, sembako, pakaian dewasa dan anak-anak serta bayi, keperluan wanita, susu, masker, serta bantuan lainnya yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat di wilayah yang terdampak bencana. Disamping itu KRI AMY-351 juga membawa sejumlah Dokter, tenaga medis dan sukarelawan untuk membantu meringankan beban dan memulihkan psikologi masyarakat di Pulau Sabu Raijua akibat bencana alam, " lanjut Laksma Kompiang.
" Sebelumnya, TNI AL melalui Koarmada II juga sudah mengirimkan bantuan dan personel dengan menggunakan KRI Oswal Siahaan (OWA-354) dan KRI Semarang-594 untuk mengirimkan bahan bantuan dan membantu mengevakuasi korban bencana dan melakukan rehabilitasi serta rekonstrusksi di daerah bencana. Pengerahan KRI serta prajurit TNI ke wilayah bencana alam di NTT ini merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang memang menjadi salah satu tugas pokok TNI, sesuai yang diamanatkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, " pungkas Laksma Kompiang(Red).