Waduk PKS AAL memakan korban seorang Pria Berusia 18 warga Desa Sonomartani kecamatan kualu Hulu -->

Iklan Semua Halaman

Waduk PKS AAL memakan korban seorang Pria Berusia 18 warga Desa Sonomartani kecamatan kualu Hulu

Redaksi
Kamis, 19 November 2020

LABURA//ak.
Seorang remaja berusia 18 tahun tewas dan ditemukan di kedalaman 3 meter di waduk PKS Agro Agung Lestari yang terletak di Dusun VII, Desa Sonomartani, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rabu (18/11/2020) sekira pukul 17.30. Mengetahui peristiwa ini, piket SPK dan Unit Reskrim Polsek Kualuh Hulu langsung turun dan melakukan cek TKP di Desa Sonomartani, Kecamatan Kualuh Hulu. 
 
Informasi yang diterima, sore itu sekira pukul 15.00, korban Arif Munanda Sawaluddin Daulay (18) warga Dusun X, Desa Sonomartani, bersama dengan teman temanya Irvan Sofi Machruf, Yusuf Azhari, Achmad Maidir, Iwan Syahputra dan Nurul Udin berkumpul di warung milik Sarwono yang beralamat di Dusun IX, Desa Sonomartani. 
 
Sekitar pukul 16.30, korban mengajak kelima temannya untuk pergi berenang ke waduk PKS AAL dengan mengendari sepeda motor. 
 
Sesampainya di waduk, korban dan Nurul Udin langsung membuka baju dan masuk ke dalam waduk untuk berenang. Namun, Nurul tiba tiba naik ke darat karena takut kedalaman air. Sedangkan korban masih tetap berenang ke arah tengah waduk. 
 
Salah seorang rekan korban Irvan langsung turun ke waduk untuk berenang dan menyusul korban. Lebih kurang 30 meter korban berenang, tiba tiba korban minta tolong. Mendengar itu, Irvan berusaha menolong korban. 
 
"Meski sempat memegang badan korban, tiba tiba korban menendang dada saksi, di mana saat itu korban bergerak gerak tidak terarah. Sehingga saksi tidak kuat memegang korban dan membawa korban ke darat. Sehingga keduanya pun tenggelam," ungkap Kapolsek Kualuh Hulu, AKP Sahrial Sirait, Kamis (19/11/2020). 
 
Saat itu saksi berusaha naik ke permukaan air, sedangkan korban sudah terlepas dari tangannya. Selanjutnya saksi berusaha sekuat tenaga agar tidak tenggelam dan berhasil naik ke darat dalam keadaan lemas. 
 
"Teman korban Nurul berlari mengitari waduk dan langsung menyelam mencari korban, namun tidak diketemukan. Selanjutnya saksi Yusuf berlari mengitari waduk dan langsung menyelam mencari korban. Namun tidak ditemukan karena kondisi waduk yang dalam dan keruh," ucapnya. 
 
Selanjutnya para saksi meminta tolong ke warga dan pihak karyawan PKS AAL.
 
"Sekira pukul 17.30, korban diyemukan pada kedalaman lebih kurang 3 meter. Selanjutnya korban diangkat ke darat. Namun korban sudah tidak bernafas lagi. Selanjutnya saksi Achmad Maidir langsung memberikan pertolongan pertama dengan mmberi napas buatan, namun tidak berhasil. Saksi mengangkat korban dan berusaha menggoyang goyangkan badannya, dan saat itu korban mengeluarkan gelembung busa air dari hidung korban," tandasnya. 
 
Korban saat itu dibawa ke Puskesmas Sonomartani, akan tetapi korban dinyatakan sudah meninggal dunia. 
 
"Kemudian Nurhayati selaku ibu kandung korban tidak keberatan dan membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi yang disaksikan oleh Kades Sonomartani Prabowo," ucapnya. (Je)