Gawat !!! Sudah Lima Bulan Mengukur Pakain Batik Kuning Sampai Saat ini Nelum Juga di Terima " Keluh ASN Disdik Labuhanbatu -->

Iklan Semua Halaman

Gawat !!! Sudah Lima Bulan Mengukur Pakain Batik Kuning Sampai Saat ini Nelum Juga di Terima " Keluh ASN Disdik Labuhanbatu

Redaksi
Kamis, 09 Juli 2020

Labuhanbatu //Ak.
Gawat dan sangat miris kedengarannya adanya desas desus dari mulut kemulut tentang baju (Pakaian Red) Batik Berwarna Kuning untuk jatah bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dijajaran Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu.

Kalangan ASN yang bertugas di OPD Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, akhir membuka mulut kepada awak media  yang bertugas diwilayah daerah Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (9/7/2020).

Pasalnya, para ASN diseluruh jajaran OPD Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu tersebut, sampai saat ini belum menerima pakaian Batik Berwarna Kuning dimaksud.

Menurut beberapa orang ASN kepada awak media ini, bahwa pada 5 bulan yang lalu, telah dilaksanakan pengukuran pakaian Batik Berwarna Kuning tersebut ditukang jahit pakaian daerah Pajak Lama Rantau Prapat Labuhanbatu.

"Kalau tidak silap kami ya, pengukuran untuk pakaian batik tersebut, 4 atau 5 bulan yang lalu. Sangking lamanya menunggu, lupa kami bulannya. Buktinya pakaian dimaksud sampai saat ini tidak ada. Padahal, sudah mengukur seluruh ASN dijajaran Dinas Pendidikan. Termasuk ASN yang bertugas diwilayah Kecamatan (Korwil UPT Dinas Pendidikan Kecamatan se-Labuhanbatu red)", kata ASN yang namanya, tidak disebutkan dengan alasan takut di panggil atasan dan bertugas di OPD Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu.

Terungkap, bahwa didalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Labuhanbatu pos daftar perincian anggaran (DPA) Tahun 2020 Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, terdapat belanja langsung untuk pengadaan pakaian Batik Warna Kuning. Dengan nilai pagu anggaran diperkirakan mencapai Rp. 500 juta rupiah.

"Lihat orang bapak lah, ASN pada OPD Dinas-Dinas yang lain. Setiap khusus hari Kamis, para ASN memakai pakaian Batik Berwarna Kuning tersebut. Itu anggaran peruntukan pengadaannya ada di dalam anggaran APBD masing-masing Dinas. Sejak tahun anggaran 2020 ini. Nah, pertanyaannya, kami kan sudah melakukan pengukuran untuk pakaian tersebut. Kenapa tidak jadi dan menurut informasinya, bahwa uang untuk anggaran Pakaian Batik Kuning dimaksud, anggarannya sudah tidak ada lagi. Lho, kenapa bisa begitu. Itu perlu orang bapak sebagai media (wartawan) pertanyakan dan telusuri. Kemana uang anggaran tersebut. Kok bisa habis uangnya", ucap para ASN seakan jengkel kepada atasannya.

Terpisah, Mahdan selaku Bendahara anggaran OPD Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu sewaktu dikonfirmasi oleh awak media ini, menyebutkan bahwa sampai saat ini pengusulan anggaran pengadaan pakaian Batik Berwarna Kuning untuk jatah para ASN di OPD Dinas Pendidikan Labuhanbatu serta jajarannya, belum ada kita terima.

"Sampai saat ini belum ada kita ketahui ataupun kita terima pengusulan Pengadaan pakaian Batik tersebut. Jadi, kita tidak tahu berapa anggarannya", sebut Mahdan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Drs. H. Muhammad Syaiful Azhar Siregar MM, dua hari berturut-turut hendak dikonfirmasi, tidak pernah masuk kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu.

Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Drs. H. Muhammad Syaiful Azhar Siregar MM, seakan disinyalir tidak mendukung Program Bupati Kabupaten Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe terkait pengadaan pakaian Batik Berwarna Kuning tersebut. Sebab, H Andi Suhaimi Dalimunthe yang juga adalah sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Labuhanbatu.

Melalui Kepala bagian Pembinaan, Pelatihan dan Pendidikan Guru Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Archun Lubis, sewaktu dikonfirmasi dikantor Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, menjelaskan bahwa anggaran untuk pengadaan pakaian Batik Berwarna Kuning dimaksud, belum jadi dilaksanakan. Alasannya, bahwa anggaran di Kas Pemkab Labuhanbatu untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, tidak ada lagi anggarannya.

"Besar anggarannya mencapai Lima Ratusan Juta Rupiah. Namun, uang kita tidak ada lagi. Mau bagaimana lagi, sabar sabar lah dulu. Mungkin karena situasi Wabah Covid-19 ini", pungkasnya sambil berlalu.

Terpisah, sampai berita ini diturunkan ke Redaksi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (KBPKAD) Kabupaten Labuhanbatu Indra Sila, tidak pernah berada masuk kantor Keuangan Pemkab Labuhanbatu.(je)