PMII Unimal Desak Pemerintah Aceh Pertahankan Kedaulatan 4 Pulau Strategis di Aceh Singkil -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

PMII Unimal Desak Pemerintah Aceh Pertahankan Kedaulatan 4 Pulau Strategis di Aceh Singkil

Redaksi
Minggu, 08 Juni 2025

 


Lhokseumawe – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Malikussaleh (Unimal) Provinsi Aceh mendesak Pemerintah Aceh untuk segera mengambil tindakan tegas dalam mempertahankan empat pulau yang berada di kawasan Kabupaten Aceh Singkil. Keempat pulau tersebut, yakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek, dinilai memiliki potensi strategis dari segi kedaulatan, ekonomi, dan budaya.

PMII Komisariat Unimal menyoroti lemahnya pengawasan dan minimnya kehadiran Pemerintah Aceh di wilayah kepulauan ini. Kondisi tersebut, menurut PMII, dapat menimbulkan sengketa batas wilayah, eksploitasi sumber daya secara ilegal, dan pengabaian hak-hak masyarakat pesisir.

"PMII memandang keberadaan keempat pulau ini sebagai bagian tak terpisahkan dari tanah Aceh yang harus dijaga sampai titik terakhir. Pemerintah Aceh tidak boleh lengah terhadap potensi ancaman klaim wilayah maupun eksploitasi dari pihak luar," tegas Sekretaris Umum PMII Komisariat Universitas Malikussaleh, Bendi Candra, Minggu, 8 Juni 2025.

Menurut PMII, keempat pulau ini menyimpan potensi besar dalam bidang pariwisata bahari, perikanan, dan konservasi alam yang belum tergarap optimal. Selain itu, pulau-pulau tersebut juga dihuni oleh masyarakat lokal yang menggantungkan hidup pada laut dan memiliki kearifan lokal yang harus dilestarikan.

Melihat urgensi ini, PMII mendesak Pemerintah Aceh untuk:

  • Menetapkan status Kawasan Strategis Daerah (KSD) terhadap keempat pulau tersebut.
  • Berkoordinasi dengan pemerintah pusat, terutama Kemendagri, KKP, dan TNI AL, untuk memperkuat batas wilayah dan pengamanan laut.
  • Meningkatkan kehadiran infrastruktur dan layanan dasar, seperti pos pengawasan, dermaga, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan.
  • Memberdayakan masyarakat lokal dalam pengelolaan berkelanjutan dan pelestarian ekosistem.

"Kami di PMII akan terus mengawal isu ini sebagai bagian dari jihad keilmuan dan sosial. Aceh tidak boleh kehilangan wilayahnya karena kelalaian pengelolaan," tambah Bendi Candra.

PMII juga mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, aktivis lingkungan, dan mahasiswa untuk bersatu menjaga kedaulatan Aceh, khususnya di wilayah pesisir dan kepulauan.[am]