Sidoarjo - Ketua Pengurus Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Kolonel (Purn) R. Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP
memberikan pengarahan kepada Plh Kasatdik SMA Hang Tuah 2 Rosyidah Rohmah, S.Pd beserta jajarannya yang berlangsung Selasa, (17/06/25) di Ruang Auditorium SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo.
Dalam kesempatan tersebut Kapeng Cab Surabaya YHT memyampaikan beberapa pokok persoalan yang sedang di hadapi oleh SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo terkait pengelolaan Satuan Pendidikan berbasis dari Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menuju Non-MBS.
Dengan adanya perubahan status MBS menuju Non-MBS tersebut, Kapeng Cabang Surabaya beserta seluruh Pengurus yang terdiri dari Sekertaris Niken Dyah Puspitorini , S.Pd, Bendahara Ninik Indra Sunaring Venyanti, Kabiddik Dra. Ramayanti dan Kabidbang Kolonel (Purn) Abdul Rahman, S.T., M.T pada kesempatan kali ini menyampaikan apa-apa yang harus di kerjakan oleh Satdik dalam menghadapi perubahan tersebut.
Kegiatan ini menjadi sangat penting, karena kita sedang memasuki fase transisi kebijakan strategis: dari pengelolaan sekolah berbasis dari: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menuju Non-MBS, yang akan menjadi pendekatan tata kelola baru dalam sistem pendidikan Hang Tuah ke depan.
Satdik SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo yang sedang mengalami perubahan dari Satdik MBS menuju Non MBS, MBS merupakan pendekatan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah dalam mengatur berbagai aspek operasional dan akademik: mulai dari pengelolaan kurikulum, keuangan, SDM, hingga hubungan dengan masyarakat.
Secara teori, MBS bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan transparansi sekolah, menumbuhkan kreativitas dan inovasi satuan pendidikan, menyesuaikan layanan dengan kebutuhan lokal siswa. Namun, dalam praktiknya di lingkungan Yayasan Hang Tuah, MBS juga menghadirkan sejumlah tantangan, antara lain : Ketimpangan dalam kapasitas manajerial antar sekolah, Lemahnya integrasi data dan pelaporan, Tidak seragamnya kebijakan rekrutmen, anggaran, dan pengambilan keputusan serta kurangnya efisiensi dan efektivitas dalam koordinasi lintas satuan pendidikan. Situasi tersebut menuntut adanya penataan ulang sistem pengelolaan, agar seluruh sekolah di bawah Yayasan Hang Tuah bergerak dalam satu koridor kebijakan yang lebih terstruktur dan profesional.
Kondisi saat ini SMA Hang Tuah 2 adalah Satdik Non-MBS dimana arah kebijakannya adalah pendekatan pengelolaan pendidikan yang tidak memberikan otonomi penuh kepada sekolah, melainkan mengembalikan kewenangan strategis ke pengelola yayasan sebagai pemilik dan penanggung jawab lembaga pendidikan. Namun Satdik tetap memiliki peran sebagai pelaksana teknis pendidikan, namun kebijakan utama, pengelolaan anggaran, dan kebijakan SDM dikoordinasikan langsung oleh cabang yayasan. Tujuan utama dari transformasi ini adalah standarisasi tata kelola dan kualitas layanan pendidikan, efisiensi dan akuntabilitas pelaporan keuangan dan program, peningkatan pengawasan dan kepatuhan terhadap aturan yayasan, penguatan identitas kelembagaan Hang Tuah sebagai satu sistem pendidikan terpadu.
Untuk itu dalam sistem Non-MBS, Kepala Satuan Pendidikan tetap menjadi figur sentral dalam manajemen sekolah, namun dengan peran yang lebih kuat sebagai eksekutor kebijakan yayasan, bukan lagi sebagai pembuat kebijakan mandiri.
Sebagai penekanan dalam akhir pengarahannya, Kapeng Cabang Surabaya memberikan penekanan antara lain :
Peran kasatdik ke depan akan lebih fokus pada pelaksanaan program-program yang telah disusun bersama dan disahkan oleh cabang yayasan, memastikan mutu pembelajaran dan pembinaan siswa tetap optimal sesuai standar yayasan, menjaga budaya kerja positif di lingkungan sekolah, serta melaksanakan administrasi yang tertib dan transparan melalui sistem pelaporan terintegrasi.
Implikasi dan Langkah Strategis ke depan
Transformasi ini tentunya akan membawa sejumlah perubahan struktural dan prosedural, antara lain: Penyesuaian format pelaporan akademik dan keuangan, konsolidasi rencana kerja dan anggaran melalui sistem cabang, penataan ulang struktur SDM sekolah untuk efisiensi dan kebutuhan riil, penguatan pemantauan dan evaluasi oleh cabang secara berkala. Namun, perlu di tegaskan bahwa tujuan dari seluruh kebijakan ini adalah untuk melindungi dan memperkuat sekolah-sekolah Hang Tuah agar lebih siap menghadapi tantangan pendidikan ke depan, termasuk era digitalisasi, kurikulum nasional, dan persaingan mutu antar lembaga.
Seusai pengarahan , Ketua Pengurus Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Kolonel (Purn) R. Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP beserta seluruh Pengurus meninjau pelaksanaan Pembangunan TK Hang Tuah 5 yang berada di lingkungan SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo di jalan KRI Ratulangi No.1, Dusun Pager, Sawotratap, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo (yht/dar).