AK - Guna membina kekuatan dan profesionalisme prajurit Rajawali Laut, Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Puspenerbal) menggelar Latihan Kesiapan Operasi Laut Aspek Udara tahun anggaran 2024 yang dihelat di Gedung Brahmastra Lanudal Juanda, Selasa (2/7/2024).
Wakil Komandan Puspenerbal, Laksma TNI Bayu Alisyahbana mewakili Komandan Puspenerbal, Laksda TNl Sisyani Jaffar membuka Latihan Kesiapan Operasi Laut Aspek Udara tahun anggaran 2024.
Hadir dalam kesempatan tersebut Inspektur Puspenerbal, para Direktur Puspenerbal, Kafasharkan Pesud, Dankokat Penerbal, Danwing Udara 1 Tanjungpinang, Danwing Udara 2 Juanda, Danwing Udra 3 Biak dan para Danlanudal dijajaran Puspenerbal, Tim Penilai, Tim Penasihat, Tim Evaluasi, para Perwira, Bintara dan Tamtama pelaku latihan lainnya.
Latihan ini akan berlangsung selama dua pekan (2-14/7) dengan melibatkan 365 peserta dari Wing Udara 1 dan Wing Udara 2, Lanudal Juanda, Rumah Sakit TNI AL (RSAL) Soekantyo Tjaha, unsur KRl Koarmada II dan Intai Amphibi Pasmar 2 Surabaya.
Wadan Puspenerbal mengatakan bahwa latihan ini penting untuk membina kekuatan penerbangan TNI Angkatan Laut, termasuk pengintaian maritim, anti kapal selam, anti kapal permukaan, pendaratan pasukan lintas helikopter, dukungan logistik cepat, pengamanan laut, serta dukungan pesawat udara.
"Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kinerja dalam menjalankan tugas pokok Puspenerbal sebagai Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) TNI AL serta dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut, " terang Bayu -sapaan akrab Wadan Puspenerbal ini.
Selama dua minggu ke depan lanjutnya, peserta latihan akan menggali lebih dalam mengenai hakikat dan pentingnya latihan serta kaitannya dengan tujuan utama organisasi.
"Kita harus bersinergi dalam membina kemampuan, mengasah naluri tempur, dan meningkatkan kerja sama seluruh awak pesawat secara periodik," ujar Bayu.
Latihan ini juga menekankan pentingnya keterpaduan, ketepatan, dan kecepatan dalam bertindak antar satuan untuk menjamin keberhasilan tugas. Selain itu, budaya keselamatan (safety culture) menjadi fokus utama.
"Keselamatan personel dan materiel dalam penugasan adalah syarat mutlak yang menjadi tolak ukur kesuksesan penugasan," tambahnya.
Wadan Puspenerbal menekankan kepada seluruh peserta untuk melaksanakan latihan sesuai prosedur dan ketentuan dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab, dan profesional. "Laksanakan latihan dengan selalu menerapkan budaya keselamatan sehingga tercipta 100% keselamatan.
Wadan berharap, latihan kesiapan operasi laut aspek udara TA 2024 ini dapat meningkatkan kesiapan dan kemampuan Puspenerbal dalam mendukung tugas-tugas TNI Angkatan Laut di masa depan.[red]