TATA KELOLA BIDANG PERSAMPAHAN DAN LIMBAH B-3 DLH LABUHANBATU SEMAKIN BOBROK. -->

Iklan Semua Halaman

TATA KELOLA BIDANG PERSAMPAHAN DAN LIMBAH B-3 DLH LABUHANBATU SEMAKIN BOBROK.

Redaksi
Selasa, 07 Desember 2021

Labuhanbatu - Dari Pantaun Awak media , Tata Kelola Bidang Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB-3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Labuhanbatu semakin hari semakin bobrok Senin 6/12/2021.

Terlihat Kurang lebih 2 Tahun belakangan ini fokus meliput giat bidang persampahan, seperti gotong royong kebersihan bersama kelurahan, membantu lembaga/instansi angkat sampah dari giat bersih-bersih lingkungan,  menyisir sampah-sampah liar secara rutin,  menata Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Perlayuan dengan baik,  mengkontrol rute truk angkutan sampah, perbaikan dan service truk sampah secara berkala, pengawasan penyapu jalan dan penyimpanan truk pengangkut sampah secara tertib.

Semua aktivitas itu dilapangan dikontrol para mandor (Mandor TPA,  Mandor Truk, Mandor Betor,  Mandor Penyapu Jalan Pagi, Siang dan Malam) dan mandor melaporkan kegiatannya kepada Kepala Seksi Penanganan Sampah dan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah. 

Sejak Tahun 2020 sampai 2021, Awak media memantau dan mengkontrol kinerja bidang pengelolaan sampah LB-3 ada keanehan, dimana tempat pembuangan akhir sampah (TPA) perlayuan sering oper kapasitas (tidak muat), akses jalan hancur,  alat berat/loader kerap rusak, sampah warga sering terlambat diangkut,  truk sampah dan betor sampah banyak yang rusak berat dan terlantar,  supir truk selalu mengeluh truk tidak diservis, ganti ban dan kerusakan diupayakan sendiri perbaikannya karena tidak ada anggaran,  pemilik bengkel langganan truk sampah/alat berat menjerit ratusan juta modal tertanam belum berbayar, para supir kerap menandatangani SPJ perbaikan/service truk tapi kerusakan truk/ganti ban cari sendiri (aneh), tanah gudang penyimpanan truk dibelakang kantor Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu hancur seperti kubangan kerbau,  Truk sampah disimpan supir masing-masing dirumahnya sementara penjaga malam truk ada digaji 2 orang tiap bulan dan target retribusi sampah juga tidak sampai 70% sementara pelanggan jasa angkutan sampah semakin meningkat (aneh). 

Dari catatan Awak Media bahwa Bupati Labuhanbatu dr. H.Erik Atrada Ritonga, M.K.M., dihari pertama masuk kerja langsung sidak ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Perlayuan dan Sidak melihat gunungan sampah di Pasar Gelugur Rantauprapat dan pengelolan sampah sekala Kabupaten Labuhanbatu menjadi skala prioritas dimasa jabatannya yang 2,5 Tahun ini. 

Saat peninjauan TPA Perlayuan, Bupati terkejut melihat keadaan jalan menuju TPA dan Jalan didalam lokasi TPA hancur berantakan dan langsung memerintahkan Kadis PUPR Labuhanbatu untuk menata jalan itu sehingga layak dilalui armada pengangkut sampah (truk dan betor). Sejak instruksi yang menurut kita luar biasa, maka jalan tersebut menjadi layak dilalui armada dan truk-truk sampah leluasa membuang muatan sampahnya tanpa ada kendala (lancar).

Berselang 2 bulan Awak media  mengamati jalan Masuk ke Lokasi  tersebut sebagain hancur tertimbun sampah dan diperkirakan bulan Pebruari 2022 semua badan jalan yang sudah dibangun akan tertutup sampah.

Keadaan itu disebabkan alat berat loader yang sehari-harinya bekerja menggeser/menata letak sampah diareal TPA itu sering rusak (pecah ban, mesin rusak, minyak habis) dan diperparah lagi supir loader yang tidak ahli dan malas (supir aslinya dipecat gara2 menagih pengembalian uangnya menempel ban loader padahal sudah lebih 17 tahun bekerja jadi supir loader), mandor TPA juga dipecat karna dianggap tidak becus,  mandor truk sampah yang sudah berpengalaman lebih dari 15 tahun, juga dirotasi menjadi penjaga malam gudang truk sampah. 

Disis lain,  kerap berkunjung ke bidang pengelolaan sampah dan limbah B-3, ruangan kerja bidang persampahan itu tidak ada aktivitas administrasi sama sekali, padahal pejabat Kepala Bidangnya ada, kepala seksinya 2 orang ada disitu yaitu Kasi Penanganan Sampah,  Kasi Pengurangan Sampah dan Kasi Limbah B-3nya tidak berkantor disitu melainkan terpisah diruangan atas dekat ruangan Kepala Dinas. 

Ketika dipertanyakan kepada salah seorang Kasi yang ada diruangan itu yang sedang memainkan HP, dimana Pak Kabid, dijawabnya Pak Kabid kadang disini tapi lebih sering digedung Daur Ulang Sampah dibelakang kantor ini, kesanalah kalau mencari Bapak itu,  kenapa bapak itu disana, dijawabnya,  begitulah dulu pak, agak - agak kurang harmonis orang bapak itu sama kadis.

Kalau Bapak sama Ibuk kasi ini kenapa santai kali, ngak ada selembar kertas pun dimeja,  dijawab ibu kasi itu, tak laku kami bertiga sama Kadis pak. Sama Kasi yang cantik itulah Kadis kami join sekaligus ibu kasi itu sebagai PPTK Bidang Persampahan, jadi pindah kamar kerjalah dia keatas, dibawaknya semua berkas dan barang-barangnya keatas supaya tidak bisa kami lihat, padahal tupoksi jabatan awaknya yang dikerjakannya itu, tupoksi jabatan dia ngurus limbah Bahan Berbahaya dan beracun (LB3) diLabuhanbatu ini tidak diurusnya, pokoknya urusan tupoksi 3 Kepala Seksi di Bidang ini dia semua ngurusnya sama kadis,  kami ngak laku pak,  anginla yang lewat dikamar kerja kami ini, makanya Kabid itu malas melihat kantor DLH ini pak,  takut dia silap melibas orang,  kabid kami itu memang keras pak kalau sudah tidak cocok rasanya, tapi klo cocok yang baikan Bapak itu,  suka menolong dan bergaul dimana-mana Bapak itu,  kelapangan lihat sampah dan mengkontrol gotong royong dilapangan rajin bapak itu walaupun tak ada rezkinya dikantor ini,  kata kasi berdua itu yang tidak mau di sebut namanya.

Ketika media ini menyambangi Kepala Bidang Persampahan di gedung Pusat Daur Ulang (PDU)  sampah dibelakang kantor induk Dinas Lingkungan Hidup dan mengklarifikasi informasi yang didapat tentang persampahan dan limbah B3 (ST), Kabid menjawab mengenai ini semua sudah pernah saya surati Bapak Bupati Labuhanbatu melalui Bapak Sekretaris Daerah intinya menyampaikan keadaan kami di dinas ini, untuk diambil keputusan,  namun tidak ada tindaklanjut. Jadi, sejak saya serahkan fungsi saya sebagai Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Persampahan ini kepada Kepala Dinas melalui WA Sekretaris DLH,  maka dihunjuknyalah PPTK Kasi Limbah B-3 saya dan sejak itulah selembar kertaspun tidak ada lagi berkas atau surat menyurat sampai ke meja saya dan seluruh kegiatan lapangan serta pemakaian anggaran persampahan mereka lakukan sendiri tanpa sepengetahuan saya sebagai pejabat struktural dan sepengetahuan Kepala Seksi saya sebagai pejabat stuktural.

Jadi,  kalau saudara mengatakan semakin hancur dan bobrok bidang persampahan ini,  ya silahkanla klarifikasi ke Ibu PPTK dan Pak Kadis.  Lihat sendirilah,  keadaan lingkungan gudang truk ini,  hitung sendirilah berapa unit truk yg ada disini, selebihnya truk-truk sampah itu dibawa supir masing-masing ntah disimpan dimana saya juga tak begitu paham. Truk2 sampah yang parkir disini ini mungkin karena tidak ada tempat parkir dirumah supirnya maka disini dibuat mereka. Masalah areal ini semak belukar dan berkubang tanyakla sama Ibu Sekretaris,  beliau yang mengurus urusan rumah tangga kantor ini.

Udah ya bos, saya mau cek sampah tebangan pohon diareal Taman Kanak-Kanak Bhayangkari, sudah ditelpon penyidik Tipikor Polres saya barusan minta bantuan truk angkat sampah itu,  belum diangkat supir truk yang saya suruh hari rabu yang lalu rupanya, kurang asam juga dia itu bah karena katanya sudah beres, rupanya belum diangkat,  begitulah bos klo awak tak bekuku,  kita jalani aja bos dengan enjoy, dunia ini sebentarnya inikan bos katanya dan kami pun bergerak menjalankan aktivitas masing-masing" jawabnya sembari berlalu.(Tim,Julip Ependi)