Hampir Satu Juta Liter Jumlah Oksigen KRI dr.Soeharso-990 Untuk Kesembuhan Masyarakat Semarang -->

Iklan Semua Halaman

Hampir Satu Juta Liter Jumlah Oksigen KRI dr.Soeharso-990 Untuk Kesembuhan Masyarakat Semarang

Redaksi
Jumat, 06 Agustus 2021

Surabaya - Kapal bantu rumah sakit KRI dr. Soeharso-990 dari Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II yang saat ini masih berada di Pelabuhan Tanjung Emas, sudah mensuplai hampir satu juta liter oksigen untuk kebutuhan rumah sakit  di Semarang Raya.

"Dari data yang diperoleh, sejak sandar pada pekan lalu hingga hari ini  Jumat (6/8) KRI dr. Soeharso-990 total telah memberikan bantuan sejumlah 820 M3 atau 820.000 liter oksigen untuk kebutuhan rumah sakit di wilayah Semarang Raya," tutur Kolonel Laut (P) Agus Haryanto, Komandan KRI Arun-903 selaku Komandan Satgas Bantuan Oksigen TNI AL Koarmada II.

Lebih lanjut Agus menuturkan bahwa jumlah sebegitu banyak dikarenakan besarnya kapasitas tabung oksigen yang dimiliki rumah sakit untuk diisi ulang oleh KRI SHS-990, yakni 6.000 liter per tabung. "Ini dapat dimengerti karena rumah sakit butuh kapasitas oksigen yang besar untuk menangani pasien mereka yang banyak. Kita harapkan hal ini bisa cepat membantu kesembuhan masyarakat  Semarang yang terpapar Covid-19," terang Agus.

Agus menambahkan untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan kapasitas tabung yang lebih kecil, Satgas telah mengoperasikan posko bantuan  yang berada di kawasan pertokoan Jalajaya Surabaya. Untuk jumlah tabung oksigen yang telah terisi melalui Posko Bantuan Oskigen TNI AL Koarmada II hingga Jumat ini sebanyak 421 tabung.  Jumlah sebanyak itu dihasilkan dari KRI Semarang-594 dari Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmada I , yang sandar di Dermaga Semampir Baru Koarmada II untuk menggantikan posisi KRI SHS-990.

" Satgas bantuan oksigen TNI AL Koarmada II baik yang berada di Surabaya maupun Semarang akan terus beroperasi selama 24 jam, sepanjang masyarakat dan rumah sakit membutuhkan pasokan oksigen untuk kesembuhan mereka, atau setidaknya sampai kita bisa melewati krisis oksigen," pungkas Agus.(Pen2)