Komentar
Deli Serdang || ak.
Seperti diketahui dengan adanya Dana (BHPR) bagi hasil pajak rakyat, adalah anggaran yang diperuntukan untuk membangun dan membantu keperluan di desa yang ada seperti di desa Tumpatan Nibung kecamatan Batang kuis kabupaten Deliserdang, tetapi sangat disayangkan saat ini masih ada saja oknum-kepala desa yang di duga membangun desa tidak sesuai speak dan aturan yang ada.
Seperti pembanguna Draenase sepanjang 300 meter yang menelan anggaran BHPR tahun 2020 sebesar RP 186.272.000 dan pada akhir Desember masih di kerjakan lokasi pekerjaan di jalan benteng dusun V11 dan di dusun VA dan VB juga memakan dana BHPR sebesar Rp195.984.000 angka yang sangat fantastis Pembangunan terkesan diduga asal jadi, drainase yang di kerjakan sepertinya tidak memakai perencanaan perkerjaan sudah selesai tapi air tetap tergenang seperti kolam padahal untuk pembuangannya bisa langsung kesungai,
Pada saat awak media hendak mengkonfir masih, JUARNO kades Tumpatan Nibung di kantornya 4/1 2021 tidak ada di tempat lalu salah satu kaur menelfon berselang beberapa menit kades JUARNO datang lalu awak media bertanya tentang pembagunan Draenase berapa tinggi dan ketebalannya, lalu dengan enteng JUARNO pura pura linglung dan merasa tidak tau karna itu di kerjakan oleh TPK dan warga, pada saat di tanya kenapa lantai ada yang cor dan ada yg tidak lagi lagi kades menjawab itu yang kerja warga dan TPK, jawabnya.
Sepertinya dengan dugaan mark up tersebut JUARNO selaku kades mau cuci tangan bersih,Tentunya ini berdampak bagi masyarakat sekitar , yang akan merasakan keutuhan bangunan tersebut, dengan bentuk bangunan drainase seperti itu tidak akan bertahan cukup lama sehingga masyarakat yang merasakan cukup dirugikan dengan hal ini. Di minta kepada dinas terkait PMD INSPEKTORAT KEJAKSAAN DAN TIPIKOR Deliserdang, agar memantau, Dana dan pembangunan di desa Tumpatan Nibung kecamatan Batang kuis (Wt)