Ketua DPD LSM Baris Akan Surati Dirut PTPN lll Terkait Pengerjaan Replanting Afd 2 Kanau -->

Iklan Semua Halaman

Ketua DPD LSM Baris Akan Surati Dirut PTPN lll Terkait Pengerjaan Replanting Afd 2 Kanau

Redaksi
Senin, 13 Juli 2020

Labuhanbatu//ak
Setelah mendengar wartawan diintervensi suruhan pihak kontraktor Replanting PTPN III Afd 2 Kanau, Ramses Sihombing ketua DPD LSM BARIS (Barisan Rakyat Indonesia Satu) akan menyurati Manajemen PTPN Holding hingga Kementrian BUMN, Hal ini diungkapkan Ketua DPD LSM Baris Ramses Sihombing, bertemu di jalan Sisingamangaraja warkop Marsuo, Jumat (10/07/2020).

Kontraktor atau pemborong pengerjaan Replanting PTPN III kebun Aek Nabara Utara (Kanau) Afdeling 2 di Desa N2 kecamatan Bilah Hulu kabupaten Labuhanbatu diduga mengintervensi wartawan melalui suruhannya berinisial T, pasalnya karena memberitakan pekerjaan diduga tidak memprioritaskan SOP, T meminta agar tidak melanjutkan berita tersebut, jumat (03/07/2020).

Tidak hari itu saja, pada hari selasa (07/07/2020) T meminta bertemu lagi dengan awak media di tempat berbeda dan menyampaikan bahwa dia disuruh bos nya untuk mendatangi wartawan yang memberitakan replanting.

"Saya disuruh bos untuk menjumpai orang abang, agar tidak memberitakan lagi yang tidak bagus, tolong diberitakanlah yang bagus bagus," pinta T.

"Ini no hp bos saya bang, nanti abang hubungi, kalau mau menghubunginya siang saja bang, karena bos minta berteman sama orang abang", kata T, sambil memberikan no hp bos nya kepada awak media.

Masih di tempat yang sama awak media menanyakan pengerjaan Replanting tentang kegemburan tanah, luku tanah, pengayaan tanah dan ukuran chippingan, terus T menjawab sedangkan manusia tidak ada yang sempurna sama halnya pekerjaan tersebut tidak ada yang sempurna, menjawab pertanyaan wartawan.

"Kita Manusia tidak ada yang sempurna sama halnya pekerjaan tersebut tidak ada yang sempurna maka untuk menutupi kejelekan ini, kita buat berita yang baik," ucapnya lagi.

Di hari berbeda Rabu (8/7/20) awak media menghubungi no hp bos, seperti yang dikatakan T tersebut, ternyata bos T mengatakan masalah tersebut sudah sampai ke direksi.

"Kita tidak penting kenal dan berkawan", menjawab awak media melalui telepon seluler.

Berbeda apa yang di iming-imingkan T dengan jawaban bos nya lewat telepon seluler kepada awak media.

Pantauan di lokasi pekerjaan replanting Rabu (1/7) kontraktor menggunakan excavator Beko lebih kurang 5 unit. Tanaman sawit yang berdiri di tumbang lalu di chipping atau batangnya di potong potong, dan sebahagian ukuran hasil chippingan 30 cm.

Tidak hanya itu, pekerja dilokasi nampak tidak memakai alat pelindung diri (APD) untuk melindungi seseorang saat sedang bekerja dari bahaya, diduga kontraktor tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Seorang bermarga Nainggolan warga Kisaran mengaku sebagai operator Beko mengatakan bahwa Ia bukan pemborong pekerjaan itu.

"Kami bukan pemborongnya Lae,.setau saya kami adalah sub kontraktor", katanya.

Tambahnya, "Pihak kontraktor tidak pernah menunjukkan kepada kami gambar atau bestek pekerjaan replanting ini", kata Nainggolan.

Di tempat yang sama Isman mengaku satpam di PTPN lll Afd 2 Kanau bertugas hanya mengawasi produksi, jangan keluar dari areal kebun.

Asisten personalia kebun (APK) PTPN lll Kanau J tarigan saat dikonfirmasi tentang pengawasan tidak memberikan jawaban.

"Coba saya kordinasi dulu sama anggota, nanti saya hubungi kembali ya pak", ini jawabannya melalui sambungan seluler handphone.(I.G.HRP).